Kung
Fu adalah suatu seni beladiri dengan teknik pertahanan diri dan penyerangan
atas lawan yang unik dari negeri Tiongkok. Asal mula dan sejarah kung fu pada
umumnya dapat ditelusuri beribu-ribu tahun yang lalu di negeri Tiongkok
dipraktekkan secara rahasia yang selanjutnya meluas dan merata ke daerah-daerah
Timur dalam bentuk dan jenis yang bermacam-macam gerak tekniknya.
Catatan-catatan tertulis tentang perkembangannya boleh dikata sudah tidak ada.
Namun demikian, teori-teori umumnya menyatakan bahwa Kung Fu awal mula berasal
dari Pendeta Budha yang pertama-tama menggunakan teknik mempertahankan diri
dari bahaya dari dalam diri maupun dari luar berupa ganasnya alam yaitu cuaca,
binatang buas dan serangan orang jahat dalam menyiarkan ajaran agamanya.
Bermula
dari P'u-t'i Tamo (Bodhi Dharma), seorang pendeta Budha bangsa India yang
datang ke Tiongkok sekitar tahun 505 - 556 AD. P'u-t'i Tamo menetap di kuil
Siauw Liem, mengembangkan ajaran Buddha Ch'an (Zen). Menciptakan Pat Sian Kun
terdiri dari delapan kemudian dikembangkan sehingga menjadi Jurus 12 Jurus yang
disebut Tat Mo Kun. Perubahan Otot-otot secara klasik (Yit Kin Keng) oleh Tatmo
Cousu. Jurus Cangcorang diciptakan oleh Wang Lang yang terdiri dari 33 gerakan.
Suatu
hari beliau tampak terkejut karena hampir sebagian besar para bhiksu terlihat
terkantuk-kantuk saat mengikuti pelajaran agama. Sejak itu para bhiksu Siauw
Liem diwajibkan berlatih 18 jurus Senam Penyehat Tubuh yang dibawa dari India.
Senam tersebut ditujukan untuk menyehatkan tubuh para bhiksu, karena mereka
harus duduk berjam-jam mendengarkan pelajaran agama. Senam tersebut ternyata di
kemudian hari memberikan warna khusus pada ilmu silat Siauw Liem Sie.
Dengan
berjalannya waktu, apalagi sepeninggal P'u-t'i Tamo, kedelapanbelas jurus senam
penyehat tubuh tersebut hampir saja hilang, dilalaikan oleh para bhiksu.
Untunglah, seorang muda ahli Kung Fu tangan kosong dan pedang versi daratan
Tiongkok masuk menjadi bhiksu di kuil Siauw Liem. Beliau, yang kelak kemudian
berjuluk Ciok Yen Shang Ren, dengan tekun dan sungguh-sungguh mulai membenahi
ke-18 jurus tersebut dan mencampurnya dengan ilmu Kung Fu-nya. Terciptalah ilmu
yang baru, 72 jurus, yang dinamakan Shaolin Kung Fu, karena tercipta di kuil
Siauw Liem.
Untuk
mencari pendekar ahli Kung Fu yang bisa menyempurnakan ilmunya, beliau
mengembara. Ketika berada di kota Lancow, beliau melihat seorang tua dihadang
oleh seorang penjahat yang bertubuh kekar. Anehnya, ketika penjahat itu
melancarkan serangan, hanya dengan ketukan jari tangan yang tampaknya dilakukan
dengan ringan membuat penjahat itu jatuh pingsan. Beliau memperkenalkan diri
dan secara jujur menceritakan tujuan pengembaraannya. Ternyata orang tua itu
adalah pendekar Kim Na Jiu (Jujitsu versi Kung Fu). Orang tua itu cuma menyebut
nama marganya, Lie. Dengan perantaraan orang tua itu, beliau dapat berkenalan
dengan pendekar Pai Ie Fung, pendekar tanpa tanding dari propinsi Shansi, Henan
dan Hopei.
Ketulusan
hati Ciok Yen Shang Ren dapat mengetuk hati kedua pendekar tersebut, sehingga
mereka mau tinggal di kuil Siauw Liem untuk menyusun suatu ilmu baru berdasar
ke-18 jurus Senam Penyehat Tubuh warisan Tatmo Cou Su, ditambah ke-72 jurus
Kung Fu Ciok Yen Shang Ren, dan digabungkan dengan ilmu kedua pendekar itu
sendiri.
Demikian,
akhirnya tercipta 182 jurus Shaolin Kung Fu yang dapat dibagi dalam lima macam
permainan Kung Fu: Jurus Naga, jurus harimau, Jurus Macan Tutul, Jurus Ular dan
Jurus Bangau.
Ada
suatu cerita tradisional (legenda) tentang Pendeta Budha yang bernama Dharma
yang menurut cerita tersebut Pendeta Dharma berasal dari suku Brahmana di
sebelah selatan India. Pada suatu ketika, Pendeta Dharma pergi ke daratan
Tiongkok kira-kira tahun 500 AD dan akhirnya tiba di daerah Liang. Di Ibukota
Ching-Kang, ia memberikan pelajaran dan latihan-latihan pembelaan diri
disamping pelajaran agama. Penguasa kerajaan setempat berminat untuk belajar
terutama pelajaran agama dan ingin menyebarkan ajaran-ajaran Budha keseluruh
daerah taklukan.
Pendeta
Dharma selanjutnya meninggalkan daerah Liang dan menyeberangi sungai Yangtze
menuju bagian utara Tiongkok dan tiba di negeri Wei dan menyendiri serta
membangun sebuah Kuil yang kemudian disebut Kuil Siaw Liem (Siaw Liem Sie) di
Shung-shan, propinsi Howan. Ia berdiam diri menyendiri (bertapa) selama waktu
sembilan tahun sambil melakukan zen (meditasi) dengan cara duduk di atas sebuah
batu karang yang besar. Pada saat itulah Pendeta Dharma menemukan
rahasia-rahasia jasmani. Ia mengutarakan kepada murid-muridnya antara lain
“semangat dan jasmani harus bersatu”, dan hal ini menjadi dasar dari kung fu.
Demikianlah
kung fu mulai dipraktekkan oleh biarawan dan Imam-imam Tao Kinisha-Siaw Liem di
propinsi Howan yang merupakan jantung daratan Tiongkok. Dalam biara Siaw Liem,
murid-murid digembleng dengan cara melatih kung fu dan mempelajari seninya
tentang hubungan aspek-aspek mental dan fisik. Kung fu bagi mereka bukan hanya
merupakan suatu pengetahuan teknik membela diri tetapi juga merupakan suatu
filsafat hidup. Kung fu mengandung ide-ide bagaimana memberi perlawanan yang
mencelakakan lawan, melekuk-lekuk secara mudah dan ringan, meloncat dengan
segala cara serta mengambil manfaat/keuntungan dari kekeliruan pelajaran dalam
bentuk kehidupan.
Berkat ketekunan para murid Siaw Liem, kemampuan dan kemantapan serta keahlian mendidik para Imam Tao maka dalam Kuil Siaw Liem telah terbentuk Pendekar-pendekar yang kuat dan berdisiplin dalam keahlian membela diri dengan cara kung fu.
Namun dalam tahun 575 AD tentara kekaisaran menyerbu dan menghancurkan Kuil Siaw Liem serta membunuh sebagian biarawan dan Imam dengan tuduhan terdapat indikasi memberontak dan melawan kaisar.
Kungfu adalah istilah yang kita kenal sekarang merupakan istilah yang populer di tahun 1930 an. dalam sejarah Chinese Martial Arts, kungfu memiliki lebih dari 40 nama tergantung pada dinasti yang menaunginya.
Wu Yi (Tehnik bela diri) telah lebih tua dari peradaban. selama ada manusia di dunia, pasti ada perkelahian. dalam celah-celah inilah Wu Yi berkembang. Selain itu, tujuan untuk mengembangkan diri, dan meraih harmonisasi eksternal dan internal juga menjadi tujuan orang mempelajari Wu Yi.
Istilah Wushu yang dipopulerkan kembali oleh pemerintah China dikenal sejak abad ketiga sampai keenam masehi. istilah yang paling populer dari abad ketiga SM sampai abad ke 19 M adalah Wu Yi. Wu adalah teknik bela diri dan Yi adalah seni. dalam susunan semantik, kata wu yi lebih tepat daripada wu shu.
Pada
7000 tahun yang lalu, bangsa China prasejarah telah menemukan berbagai jenis
alat untuk membela diri baik terhadap sesamanya, suku lain, maupun dengan
hewan. senjata-senjata yang berkembang antara lain tombak, pedang, golok, dll.
pada masa damai, teknik mereka dipakai untuk tarian bela diri seperti tarian
pedang.
Pada
masa dinasti Hsia dan Shang (2000-1030 SM) telah ditemukan senjata tembaga dan
kuningan, dan banyak terdapat penemuan arkeologi berupa teknik bela diri yang
dipahat di cangkang kura-kura.
Pada dinasti Zhou (1030-480 SM) beladiri dinamakan Quan Yong dan Shou Po (
手搏) , dan pada jaman inilah lahir
prinsip dan filosofi Yin Yang, Wu Xing, serta Pat Kua.Pada dinasti Zhou (1030-480 SM) beladiri dinamakan Quan Yong dan Shou Po (
Pada
jaman 3 kerajaan dan masa negara-negara berperang, dikenal Jiji dang xiang po.
pertarungan diatas kuda dan teknik senjata berkembang pesan. pada jaman ini
munculnya seni perang Sun Tzu.
Setelah Shi Huang Ti mempersatukan China tahun 221-207 SM, ia memperkenalkan Shou Po dan Jue Di.
Setelah Shi Huang Ti mempersatukan China tahun 221-207 SM, ia memperkenalkan Shou Po dan Jue Di.
Pada
jaman dinasti Han, istilah wu yi muncul dan sangat populer. pada jaman inilah
diadakan pertandingan tinju dan gulat pertama di dunia.
Sampai pada akhirnya Bodhidharma datang ke China dan melembagakan Kungfu sehingga muncul banyak aliran.
Sampai pada akhirnya Bodhidharma datang ke China dan melembagakan Kungfu sehingga muncul banyak aliran.
Jaman dinasti Tang, muncul Xiang Pu dan Jue Li yang merupakan leluhur dari bela diri sumo.Pada jaman dinasti Song muncul Wu Yi dan Wu Ji. Pendiri Song juga dikenal sebagai pendiri aliran Tai Zu, yang merupakan cikal bakal dari teknik Thai Boxing.
Jaman
dinasti Yuan, dimana dinasti ini adalah penguasa dari luar China, sehingga
melarang China mempraktekan bela diri, maka berkembanglah teknik tangan kosong.
banyak juga ahli bela diri yang menyimpan ilmu mereka dalam seni akrobat,
drama, pertunjukkan, dll, sehingga banyak bela diri yang berkembang menjadi
seni pertunjukkan dan muncullah istilah tendangan sulaman, pukulan
kembangan.namun gulat mongolia berkembang pesat. ada jaman ini seorang Jendral
bermarga Chen berkelana ke Jepang dan mengajarkan kepada orang Jepang teknik
yang bernama JuJutsu.
Pada
jaman dinasti Ming muncul Wu Yi dan Quan Fa. pada jaman dinasti Ching, banyak
terjadi pemberontakkan. Shaolin baru didirikan di selatan (Fu Jian), dan
menjadi tempat berkumpul para kaum revolusioner. lalu dihancurkan pemerintah,
sehingga banyak pendekar yang berkelana ke luar China.
Ada
yang menarik dari jaman revolusi budaya. Sebenarnya dari jaman dinasti
Manchuria, Kungfu sudah banyak yang dilarang, sehingga para masternya
menyembunyikan kungfu ini kedalam opera (sering disebut opera Shang Hai, karena
Shang hai adalah pelabuhan terkenal sejak dulu), sehingga teknik wushu ini ada
banyak mengandung teknik akrobat. teknik Tao Lu nya adalah Chang Quan (Kumpulan
teknik utara), Nan Quan (Kumpulan teknik selatan) namun banyak juga yang
terpengaruh utara, Tai Pek dan Chi (Campuran beberapa aliran seperti Yang, Wu,
Sun dan Hao--> didominasi gerakan Yang Style), Golok tunggal, Pedang, Toya,
dan Tombak.
Sejarah
mencatat, setelah Sun Yat Sen meninggal, Chiang kai Sek, mantan perdana mentri
Manchuria menjadi presiden kedua mewakili partai Guo Min Tang (Nasionalis),
setelah republik China dikuasai oleh Kung Chang Tang (Komunis) dipimpin Mao Ze
Dong, melalui Long March tentara merahnya, Chiang beserta banyak ahli Kungfu
hijrah ke Taiwan. Setelah Mao Berkuasa mulailah revolusi budaya yang memakan
korban ratusan juta ahli sastra, budayawan, pengusaha, sampai para ahli
beladiri dan para biksu Shaolin.
Pada Zaman pemerintahan Guo Min Tang mendirikan Guo Shu. Maka sejak saat itu pula China berkembang jenis seni beladiri kini dikenal dengan Wu Shu.
Sejak
hancurnya Kuil Siaw Liem Sie maka berkembang aliran-aliran kung fu sehingga
dikelompokkan dalam 2 (dua) aliran, yaitu sebagai berikut :
I. A l i r a n K e r a s
II. A l i r a n L e m b u t
I. A l i r a n K e r a s
II. A l i r a n L e m b u t
I.
Aliran Keras:
Aliran ini banyak berkembang di dan ke daerah Tiongkok bagian utara dan Mongolia, dengan cirri-ciri gerakan antara lain: serangan yang selalu ofensif dan agresif, sedangkan andalan atau keampuhannya ialah gerak kaki (tendangan), loncatan yang panjang dan cepat. Sifat dari aliran ini berpusat pada kecepatan dan koordinasi gerakan dan kekuatan fisik. Aliran ini lebih banyak menggunakan dan mengandalkan tenaga luar atau kekuatan jasmani.
Aliran ini banyak berkembang di dan ke daerah Tiongkok bagian utara dan Mongolia, dengan cirri-ciri gerakan antara lain: serangan yang selalu ofensif dan agresif, sedangkan andalan atau keampuhannya ialah gerak kaki (tendangan), loncatan yang panjang dan cepat. Sifat dari aliran ini berpusat pada kecepatan dan koordinasi gerakan dan kekuatan fisik. Aliran ini lebih banyak menggunakan dan mengandalkan tenaga luar atau kekuatan jasmani.
II.
Aliran Lembut:
Aliran ini banyak berkembang di daerah Tiongkok bagian Selatan dengan ciri-ciri gerakan antara lain pukulan selalu ringan dan lambat. Sasaran pukulan yang tiba-tiba diarahkan selalu ke mata, kemaluan, ulu hati, dan bagian leher. Sedangkan yang menjadi andalan atau keampuhan gerakan adalah pukulan, menggaruk atau mencakar serta cekikan. Sifat dari aliran ini berpusat pada kelembutan, kesatuan antara “jiwa dan badan” dan kekuatan harus diserasikan dengan gerak napas. Aliran ini lebih banyak mengandalkan pada kekuatan “dalam” atau “batin”.
Aliran ini banyak berkembang di daerah Tiongkok bagian Selatan dengan ciri-ciri gerakan antara lain pukulan selalu ringan dan lambat. Sasaran pukulan yang tiba-tiba diarahkan selalu ke mata, kemaluan, ulu hati, dan bagian leher. Sedangkan yang menjadi andalan atau keampuhan gerakan adalah pukulan, menggaruk atau mencakar serta cekikan. Sifat dari aliran ini berpusat pada kelembutan, kesatuan antara “jiwa dan badan” dan kekuatan harus diserasikan dengan gerak napas. Aliran ini lebih banyak mengandalkan pada kekuatan “dalam” atau “batin”.
Dari
kedua aliran ini, sesuai dengan perkembangannya telah banyak mengkombinasikan
aliran-aliran ini yang akhirnya disebut “Aliran Nan Pe” atau disebut juga “
Aliran Utara Selatan”.
Nama Kung Fu sendiri dipopulerkan oleh almarhum Bruce Lee (Lee Siao Lung), saat dia mengadakan show di universitasnya dan berhasil mengalahkan beberapa pendekar dari aliran beladiri lain (Jepang). Siao Lung juga memenangkan kejuaraan karate se-amerika dan pada saat memenangkan turnamen karate terbuka (semua beladiri boleh ikut) itu, ia meneriakan kata2, "Wo Shi Zhong Guo Ren". setelah itu dia ditawarkan bermain film di Hollywood, lalu ke hongkong. pada saat itu demam kungfu mulai mewabah ke seluruh dunia.
Nama Kung Fu sendiri dipopulerkan oleh almarhum Bruce Lee (Lee Siao Lung), saat dia mengadakan show di universitasnya dan berhasil mengalahkan beberapa pendekar dari aliran beladiri lain (Jepang). Siao Lung juga memenangkan kejuaraan karate se-amerika dan pada saat memenangkan turnamen karate terbuka (semua beladiri boleh ikut) itu, ia meneriakan kata2, "Wo Shi Zhong Guo Ren". setelah itu dia ditawarkan bermain film di Hollywood, lalu ke hongkong. pada saat itu demam kungfu mulai mewabah ke seluruh dunia.
Seorang
yang mempelajari Kungfu harus ingat 3 hal, yakni;
- Wen ( pengetahuan dan budaya)
- Wu ( kedisplinan diri, latihan yang tekun, tekad yang bulat)
- Dao ( Keagamaan, Ketuhanan Yang Maha Esa, ketenangan batin)
Dalam
mempelajari ilmu beladiri Kung Fu, harus memiliki landasan yang kokoh guna
menjadi pendekar Kungfu sejati. Tahapannya sendiri ada 3 yaitu :
- Tam (tekad, keyakinan terhadap diri sendiri, teman, Guru, dan Kungfu)
- Lip (tenaga, latihan yang berkesinambungan, latihan rutin bukan latihan keras)
- Kungfu (teknik, dll)
Ilmu
beladiri Kungfu, mengenal 3 jenis tenaga yaitu :
- Gwa Kang (Way Kung) --> tenaga luar
- Nay Kang (Nei Kung) --> Tenaga Dalam (Chi, Fa Jing, Fa Li, dll)
- Gin Kang --> Ringan badan
Berikut
istilah yang dipakai dalam praktisi kungfu:
Jue Li - Kekuatan Bertempur
Jue Di - Gulat
Ji Ji - Teknik bertarung
Wu Ji - Teknik Bela diri
Xiang Pu - Pertarunagn menanduk
Xiang Po - Pertarungan antara
Shou Po - Tinju
Zuo Jiao - Mencengkram dan melempar
Quan Fa - Teknik pukulan
Quan Shu - Seni Pukulan
Jue Li - Kekuatan Bertempur
Jue Di - Gulat
Ji Ji - Teknik bertarung
Wu Ji - Teknik Bela diri
Xiang Pu - Pertarunagn menanduk
Xiang Po - Pertarungan antara
Shou Po - Tinju
Zuo Jiao - Mencengkram dan melempar
Quan Fa - Teknik pukulan
Quan Shu - Seni Pukulan
Setelah
Lee Siao Lung meninggal, dunia kehilangan tokoh Kungfunya, aktor Jacky Chan
(Chen Lung), ditawari Golden Harvest untuk bermain di beberapa film Kungfu
dengan karakter Bruce Lee. Namun ditolak. (Jacky adalah Stuntmannya Bruce Lee).
Dia memilih karakter yang berlawanan dengan Bruce.
Saat
ini Pemerintahan Deng Xiao Bing yang menggantikan Mao Ze Dong tahun 1974, mulai
mengembalikan lagi budaya yang dibabat habis oleh pasukan merah. salah satunya
adalah Kungfu. maka ditunjuklah Maha Biksu Hai Teng, yang merupakan pemimpin
Biara Shaolin Utara di Henan, Shong Shan untuk mengumpulkan para ahli Kungfu
yang tersisa dan sudah lama tidak berlatih dan dikumpulkan di Shaolin dan
menciptakan teknik baru yang disebut Wushu. Wushu kemudian dilatihkan oleh para
atlit khususnya atlit Beijing, dan dipopulerkan ke seluruh dunia.
Setelah
itu diutuslah rombongan ke seluruh dunia untuk mempopulerkan Wushu. setelah itu
dibuatlah film Shaolin Temple, sehingga banyak pemuda dari seluruh dunia datang
ke Shaolin untuk belajar. sampai tahun 1990 an, bisa kita lihat banyak sekolah2
beladiri yang muncul di sekitar Shaolin dengan membawa nama Shaolin. hal ini
membuat Shaolin menjadi kurang nilai sejarahnya, sehingga pemerintah menutup
semua martial arts school tersebut.
Para
ahli bela diri yang bergabung dengan Chiang Kay Sek membentuk Guo Shu (Beladiri
Negara). Pada tahun 1990 an , pertemuan pertama Shaolin Selatan berlangsung di
Quan Zhou, Fu Jian, dan disponsori oleh pemerintah, karena pertemuan itu
dihadiri oleh banyak pendekar Kungfu sejagat dari seluruh penjuru dunia, acara
berlangsung setiap bulan november dan ditayangkan di banyak stasiun TV di
China. sehingga tahun 2008 Pemerintah, demi mengumpulkan budaya2 yang hilang
membuat turnamen non Wushu yaitu Turnamen Kungfu Tradisional yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar